Pansus Angket Century mendesak Badan Pemeriksa Keuangan menyebut nama-nama penerima aliran dana Bank Century.   "Bila datanya ada tolong dibuka beserta nominalnya," pinta Anggota DPR dari F-KB Anna Mu'awanah kepada BPK, saat Rapat Konsultasi lanjutan di Gedung DPR, Rabu malam, (16/12).

Sebelumnya pada Siang harinya, BPK menolak untuk memberikan data rekaman maupun dokumen rapat saat KSSK menetapkan Bank Century sebagai Bank gagal sistemik.   Pada malamnya BPK melakukan hal serupa, dengan menolak membeberkan nama para penerima aliran dana Bank Century.

Sementara itu, Ketua Pansus Angket Century Idrus Marham mengatakan, dirinya telah mendapat kabar bahwa MA telah mengeluarkan surat kepada PPATK agar membuka identitas para penerima dana Century. "Saya dapat kabar bahwa PPATK sudah mendapat surat dari MA dan akan menjelaskan kepada kita, jadi harus dilakukan rapat secara tertutup,"tandasnya

Ketua BPK Hadi Purnomo mengatakan, pihaknya baru berani membuka identitas para penerima aliran dana Bank Century apabila pansus mendapatkan surat kuasa dari Mahkamah Agung. "Kami tidak mau rapat konsultasi intern. Karena anggota angket punya akses ke mana-mana. Sehingga rahasia bisa terbongkar. Kalau misalnya Panitia Angket bisa mendapatkan surat kuasa dari MA, untuk tolak bala kami siap,"terangnya.

Hal senada disampaikan oleh Wakil Ketua BPK Hasan Bisri, dia menerangkan, hal tersebut merupakan rahasia perbankan dan nasabah dan terbentur oleh UU, jadi kita tidak bisa membuka dan menjelaskan secara detail kepada Pansus.

Seperti diketahui, ada 8.500 nama penerima aliran dana Bank Century. Dari jumlah itu, 500 di antaranya memiliki tabungan di atas Rp2 miliar. Nama para penerima aliran dana Century bukan hanya individu. Melainkan juga perusahaan swasta dan sejumlah BUMN. (si)